GURU SEJATI

MENCARI GURU SEJATI 

Sudah menjadi ketentuan Tuhan atas ketidak sempurnaan manusia, bahkan manusia di pandangnya sebagai makhluk yang lemah dan memiliki sifat-sifat yang tercela. Namun Tuhan menginginkan makhluknya menjadi manusia yang baik dan dapat memiliki peran penting dalam kehidupanya di Dunia.

Keinginan Tuhan atas manusia agar manusia dapat menjadi khalifah di Dunia. Oeh karenanya Tuhan mengirimkan para Nabi dan Rasul sebagai teladan yang nyata. Tanpa Nabi dan Rasul kesempurnaan tidak akan dapat di perolehnya.

Kini Nabi dan Rasul tidak akan kita temui karena Nabi Muhammad sendiri mengatakan Ia adalah khataman Nabiyin Nabi yang terakhir/penutup para Nabi. Diperlukan seorang guru yang derajatnya sama atau setidaknya mendekati seorang Nabi dan Rasul. Guru sejati namanya.

Persoalannya adalah bagaimana kita mengetahui seorang guru sejati itu dan menemukannya..

Guru sejati pasti ada, karena Tuhan menghendaki ummatnya menjadi ummat yang baik dan rahmat bagi semesta alam. Tanda dan ciri-ciri bahwa seseorang adalah Guru sejati adalah bahwa saat kita bertemu dengannya hati kita takjub dan tunduk padanya dan kita dapat mempercayainya.

Hati atau kalbu kita akan memberikan tanda akan hal itu, dan kalbu tak pernah salah dan tak pernah bohong. Ketika seseorang duduk bersama seorang guru sejati, ia akan merasakan kedamaian dalam jiwanya, kebahagiaan, ketenangan yang tak terbayangkan dan kepuasan, serta hati menjadi Damai, Inilah tandanya.

Ketika seseorang berhadapan dengan guru sejati, orang itu akan melupakan seluruh masalah-masalahnya, dan damai bersamanya bagaikan seekor ikan di dalam samudera.

Ketika seorang berhadapan dengan seorang guru sejati hilang haus dahaga ke-Tuhanan dan tersingkap samudra Makrifatullah. Karena dalam diri guru sejati ia laksana pintu atau jendela menuju Allah Subhanahuwata’alah.

Mengapa orang-orang pergi berwisata mengunjungi tempat-tempat yang indah pemandangan yang menakjubkan ke pantai misalnya. Karena ketika mereka melihat keindahan itu mereka menemukan ketenangan dan kenikmatan.

Demikian juga Roh, dan kalbu. Dalam kehidupan ini kita membutuhkan seseorang seperti sebuah samudera, sehingga kalbu kita, roh kita dapat merasakan kenikmatan dan puas dengan orang tersebut.

Kita memiliki begitu banyak sifat-sifat tercela. Kita membutuhkan seseorang untuk memberikan pada kita sifat-sifat mulia, dan sifat-sifat mulia ini tak dapat muncul hanya melalui membaca buku-buku, mempelajari kitab-kitab melainkan akan muncul lewat seseorang yang dapat memberikan contoh akan kemulian. Karena itulah Allah Ta’ala mengutus para Nabi dan RasulNya sebagai obat sekaligus sebagai contoh. Siapa saja yang duduk bersama guru sejati akan menyeraf sifat-sifatnya, karena sifat-sifat adalah fi’il dari sifat-sifat Allah Ta’alah.

Guru sejati adalah Wali yang Mursid. Ia adalah Waliyan Mursidana yang khalis Mukhlisin-Kamil Mukamil Dan biasanya ia pembawa sebuah perahu, sebuah asosiasi dzikir-dzikir yang menuntunya menuju kesempurnaan hakiki (insan al-kamil).

Dan Dzikir-dzikir itu tempat beteduhnya burung-burung si morgi untuk meneguk setetes air dari Samudra Makrifatullah.


Semoga kita di pertemukannya.

Allahua’lam bissawab.

** Penulis adalah seorang murid Waliyan mursidana yang qutb, al-Arief billah bermukin di kota Batam.

65 responses

  1. Assalamualaikum…OK …. Abang, itu Guru kami juga orang Kalimantan yang ada di Satui Tanbu asal KEBUMEN. Ulun masuk murid Ayah waktu di Jember. Trim Wassalam..

    1. Terima kasih atas tanggapannya, semoga selalu ditambai-tambai ilmunya dan dibuka hijabnya.

    2. Ilahi anta maqsudi wa-Ridhoka Matlubi

  2. Kang siapa guru waliyan mursida yang jadi guru akang,dan dimana tempatnya,trm ksh,assalamualaikum.wr.wb.

    1. Mursyid kami adalah Syaichul akbar, qutubul auliyah maulana Syaidi Syeakh Dermoga Barita raja Muhammad Syukur. tinggal di Batam.

      1. Asslmu’alaikum kang, alamat tepatnya di batam dimana? Syukron…

      2. Yayasan Kiblatul Amin Dua, Komplek Perumahan Cendana – Batam Centre.

  3. Kapan rabithanya berpindah ke bang Alif,kalau lama2 tidak pindah bisa sirik lho?

    1. Tidak boleh lama-lama. sesegera mugkin. karena arwahul moqaddaza rasulullah bersama yang hidup. tetap satu, mengalir kebanyak wadah.

    2. rabitah itu tetap, pada waktu baiat, jangan sampai salah adab, ini sudah disepakati semua ahli silsilah , kecuali bukan ahli silsilah makanya harus istiqoroh dlu.
      yang maha kekal itu tetap kekal yang ingin dkt harus mengikuti yang kekal karena melalui batinuntuk pembelajaran rohani, masalah kaji itu mengikut ke mursyid penerus

      1. Sangat betul, Mursyid itu adalah tali silsilah. Nasab keilmuannya harus sahih. Mursyid itu sebuah muara di mana batin di tautkan kepadanya, rohani di ikatkan, sepanjang waktu, sepanjang masa, tak bercerai, tak terputus. Sekali tautan lepas, maka ia akan tertaut dengan yang lainnya, selain Mursyid. Inilah fana fi syeah namanya,.
        Setelah fana’fi syeakh maka kelanjutannya adalah Fina fi Allah. ini terpisah dalam ungkapan, tapi satu pada akhirnya. dimana menyebut namanya, Ridhoallah pulallah mengiringinnya. Dimana menyebut Asmanya disanalah IA bersama. Ia telah duduk di dalamnya.

      2. Rabitah merupakan keharusan dari sana semua muara ketarekatan.

  4. Maaf ada yg kurang jelas, manakah yg wali qutub? Ada dalam website lain daripada murid syeikh Dermoga jg, mengatakan Syeikh Haqani sbg Sultan Aulia, artinya dia sudah raja dari pada segala aulia, sementara dikatakan jg Sy Dermoga sbg Wali Qutub. Yg saya herankan, kalaulah saling mengakui lantas yg mana sebenarnya yg Wali Qutub / Sultan Aulia?

    1. Semua mursyid selalu Wali Qutub bagi para pengikutnya.

  5. betul saya setuju… semua mursyid selalu Wali Qutub bagi para Pengikutnya…

    1. Selalu demikian dan akan terus demikian.

  6. mohon penjelasan antara mursyid adat dan mursyid hadap??? dan siapa pemangku keduanya?? terima kasih…

    1. Mursyid adat adalah mursyid berdasarkan ketuturunan atau kerabat terdekat dari Mursyid sebelumnya, seperti halnya hak waris kekayaan secara tak terbatas dan atau pengelolaan yang berkelanjutan agar dzikir-dzikir dalam naqsyabandiah terus berlanjut sampai akhir zaman.
      Mursyid hadap adalah mursyid yang didasarkan pada Nubuwah-nubuwah yang didapat oleh seoarng murid kepaa siapa yang bersangkutan merabitah.

      Hanya ini penjelasan saya.

      Namun demikian dalam referensi kitab-kitab tentang Mursyid dan ke-tharekatan tidak ditemui tentang Istilah Mursyid adab dan Mursyid hadab. Istilah ini diperoleh dari Yang Maha Mulia Bapandan Guru Saidi Syeakh Dermoga Barita Raja yang diperolehnya dari Guru Beliau Saidi Syeakh Pro. Kadirun yahya.
      Pemaknahan Mursyid Adab dapat ditafrikan sebagai upaya ketinggian hadap dari Mursyid Hadap yang telah mendapatkan Nubuwah-Nubuwah dari Allah yang telah berhak untuk duduk dalam Qubah dan memimpin dzikir-dzikir rohani dan jasmani atas Tharekat Naqsyabandiah, tapi masih menghormati keturunan atau silsilah keluarga mursyid sebelumnya. maksudnya adalah Setelah Silsilah ke-arwahan diterima oleh Mursyid Hadap, tidak serta merta menghilangkan peran keturunan Mursyid sebelumnya.
      (apa-apa yang kami sampaikan ini mungkin tidak harus benar, karena pendapat ini hanya tafsiran penulis peribadi).

      Akan tetapi dalam Naqsyabandiah atau mungkin dalam Tharekat lain, Mursyid adab dan Mursyid hadap tidak ditemui. Yang ada hanyalah MURSYID.
      Dan Mursyid menurut kebiasaan dalam Naqsyabandi adalah Seorang yang ditunjuk langsung oleh Mursyid sebelumnya atau disebut sebagai Inisiasi langsung. Kemudian Mursyid yang tidak ditunjuk akan tetapi mendapatkan Nubuwah-Nubuwah Allah baik secara langsung maupun lewat petunjuk seorang murid yang lainnya, dan ini di sebut dengan Inisiasi tidak langsung atau lazim dinamai dengan uwaysi.

      Namun bagi kami penentuan Mursyid tidaklah sulit, karena Syaichul Akbar, al-Qutub, Ariefbillah, Maulana bapanda Dermoga telah memberikan petunjuk dan metode sangat hebat, tak ada tolah bandingnya yaitu melalui pintu Maraqobah. Dan Syaichul Akbar, al-Qutub, Ariefbillah, Maulana bapanda Dermoga telah menabalkan putra tercintanya Abanda Abdul Motahallib sebagai pelanjutnya.
      Dan ikhtiar saya pribadi tidak ada lagi dikotomi Mursid adab atau mursyid hadap.
      Yang ada hanyalah Muryid, ia adalah khalis-mukhlisin, dan kamil-mukamil. Dimana Arwahul Moqadasah rasulullah atau Nurun ala Nurin duduk didalamnya.

      Mohon ma’af jika jawaba ini tidak berkenan.

      Hanya ini yang dapat kami sampaiakan

      1. Alhamdulillah… saya berkenan… oya…melihat coment yg tidak mengakui YMM Bapanda Guru sebagai Mursyid. menurut saya akibat dari mereka itu yg tidak memahami UWAYSI tersebut. semoga apa yg saudara tulis menjadi suatu kebaikan.
        ditelinga saya masih terngiang fatwa YMM Bapanda Guru..” JANGAN BERDEBAT” ..
        terima kasih atas penjelasannya.. salam kenal dari saya AHMAD

      2. Terimakasih atas komentarnya. Waliyan Mursyidana (Syaichul akbar, Auliyailla) tidak butuh pengakuan dari pihak manapun. Justru kita sebagai orang yang penuh keterbatasan membutuhkan bimbingannya, agar terhantar kehadirat Allah azzawajalla. Kitalah yang membutuhkan pengakuanya, membutuhkan tilik kasih-Nya, sebagai murid, sebagai anak yang dibimbingnya dunia dan akhirat, kita butuh dituntun oleh-Nya untuk sampai kehadirat Ilahi robbi. wassalam.

  7. apakah untuk berguru harus bertatap muka?
    bisakah berguru jarak jauh

    terimakasih

    1. Modernisme dan Globalisasi telah memudahkan upaya manusia mencapai tujuan-tujuan nya, termasuk berguru. Di Indonesia tersedia Universitas Terbuka. Belajar tanpa bertemu dengan pengajarnya. Demikian juga di negara lain. begitu banyak keadaan serupa. Bahkan telah berkembang belajar dengan lintas Negara, melalui media Internet, tanpa tatap muka, tanpa bertemunya seorang guru dan murid.
      Efektifkah dengan cara ini, sangat efektif, karena berbagai negara telah melakukan-nya. Berbagai universitas besar di Luar negeri telah mengembangkan pola ini.
      Belajar untuk orientasi pengetahuan sangat bisa, belajar untuk mengejar pengetahuan sangat mungkin. pengetahuan untuk pengetahuan, Ilmu untuk Ilmu.

      Tapi belajar Ilmu spiritualitas, dibutuhkan bimbingan langsung seorang guru. Guru bukan sekedar sosok pembimbing, sumber pengetahuan akan tetapi ia juga sebagai penyempurna dan memperbaiki prilaku. Dalam kontek ini, belajar tidak hanya sekedar mendapatkan pengetahuan dan Ilmu, tapi juga dapat mengubah prilaku. Kehadiran seorang guru dapat menjadi teladan yang nyata.
      Kisah sejarah bergurunya nabi Musa dan Khaidir, adalah contoh nyata.

      Dalam Tasawuf kehadiran Guru (MURSYID) adalah suatu faktor terpenting. karena guru tidak hanya membimbing sebuah pengetahuan, tetapi juga dapat mengubahnya menjadi manusia yang kamil dan sekaligus khalis.

      Wassalam

    2. murid : harus tatap muka, tanpa bimbingan langsung bs menyebabkan murid salah arah, melenceng dari tujuan tariqah sebenarnya, karena batin dan fisik tak terpisahkan kecuali telah….
      banyak guru hebat di indonesia

      1. Sangat betul, berjalan pada tanjakan spiritual memerlukan bimbingan seorang ahli. Tidak bisa sendiri. karena perjalanan spiritualitas bukanlah sebuah jalan atas rancangan pimikiran atu atas dasar kekuatan analisys, dan sangkaan bahkan ijtihadi sekalipun.

  8. Assalamulaikum… bang mau tanya.. maaf saya masih kurang paham mengenai silsilah penerus setelah wafatnya Saidi Syaikh Khadirun Yahya Muhammad Amin, Msc.(Q.S) apakah setelah beliau wafat memang benar TN ini diteruskan oleh Saidi Syaikh Muhammad Syukur Der Moga Barita Raja. (Q.S). Bagaimana dengan penerus yang ke 36 dan 37 yang berasal dari keturunan langsung Saidi Syaikh Khadirun Yahya seperti yang ada di surau baitul amin sawangan.

    1. Memang benar bahwa penerus dari Saidi Syaikh Khadirun Yahya Muhammad Amin (Q.S), adalah Saidi Syaikh Muhammad Syukur Der Moga Barita Raja. (Q.S) dan sekarang telah dilajutkan oleh Warabituna, Maulana Syaikh Alib Abdul Motallib.

  9. Bagaimana dengan penerus yang ke 36 dan 37 yang berasal dari keturunan langsung Saidi Syaikh Khadirun Yahya seperti yang ada di surau baitul amin sawangan.

    yg ini belum dijawab

    1. Itu juga benar abangda karena nama putra YM AYAHANDA GURU KADIRUN YAHYA yg nomer 36 & 37 masuk daftar 9 statuta penerus YM AYAHANDA KADIRUN YAHYA no 1 & 2 Yaitu nama putra beliau YM BUYA ISKANDAR ZULKARNAEN & YM ABU ABDUL KHOLIK FAJDUANI

      1. Tidak masalah. Dan memang seperti itulah kesilsilahan dalam Tharekat.
        Kami mengambil silsilah ke 36 melalui Maulana Syeakh Muhammad syukur Dermoga Barita Raja.

        Pertanyaan nya mana yang benar ?.
        Semuanya benar, selama ke Ilmuannya tidak keluar dari Syariat.
        Pada akhirnya rasa seorang Murid yang menentukan.
        Jika sang Murid bisa wuquf, kemudian ber Maraqabah secara mandiri, bahkan mengalami ketersingkapan atau pengalaman kasaf, kemudian fana fi Allah itulah jalan kesufian yang terbimbing.

  10. Ass.Wr.Wb. maaf Saudaraku semua kami masih awam sehingga mungkin pertanyaan pun tentu sederhana seperti yang ada pada pemikiran kami al: seperti yg telah kami baca diatas semuanya itu sebenarnya berdasarkan dari apa…? sehingga kami menangkap cenderung ada unsur Kultus…? mohon penjelasannya.

  11. aku kesulitan mencari guru sejati

    1. Carilah walau merangkak kegunung salhu sekalipun, karena ia penuntun rohaniah mu menuju kehadiratnya.

    1. Mursyid yang anda yakini dan percayai.

  12. Siyapa mursyd akhir jaman

  13. Saya nyimak saja kerna saya yang awam engga mengetahuwi apa mursyd ke cuwali ada yang ngasih pahaman sama saya seperti yang di jelaskan ardiansyah ahmad saya singkat saja ya waliyullah kutup kerna dalam pemahaman singkad ini apa mungkin salah engga mungkin juga sualnya geni yang salahnya penjalasannya panjang yaitu menuju paham tapi salah maka ini engga dapad untuk di ikuti yang dapat untuk menjelaskan panjang yaitu ahlinya geni pahamannya
    Apakah mursyd wali kutup apakah selain wali kutup ada juga mursyd ini yang saya engga tawu saya muhun maap kalau saya punya ke salahan dalam ke mentar kerna saya engga lepas dari salah saya ngarap ampunan di do,a kan untuk istikamah dalam husnul hatimah dalam sehad

    1. Guru itu mengajarkan Ilmu Pengetahuan, baik pengetahuan Agama atau Pengetahuan Lain.
      Mursyid itu mengajarkan Rohani mu (rohmu) bagaimana menghadap kepada yang khaliq. Mursyid itu memberikan pengajaran jalan bertaqarrub kepada Allah sampai benar-benar bertaqarrub dan menghadap kepada-Nya.

  14. Saya engga lepas dari salah maka maapkan ke salahan saya makasih kementarnya ya kerna ke maappan sangad saya harapkan

  15. ass. skarang YM,Syaikh Dermoga kan sudah meninggal,terus murid2 yg dulu hadir mursyid ke Syaikh moga skarang hadir mursyidnya ke siapa ya,,tetap ke Syaikh Dermoga apa ke Mursyid Penerusnya.trims.wassalam

    1. Mursyid sekarang adalah Arif Billa, Maulana Ayahanda Alib Mutallib (QS).

    2. Sudah dijawab

  16. hadewww.. yang di sawangan ngaku mursyid, yang di batam ngaku mursyid.. ayah sendiri tidak mengaku dirinya mursyid…chanelling beda dengan gardu listrik..kabel beda sama aliran listrik.. frekwensi radio.. beda sama atena radio…ingat Syech Abdul Khaliq al gujdawani sebagai pentolan Naqsabandi bilang bahwa tarekat naqs itu berdiri atas nafas, bukan sosok, dan ingat juga kata Ayah apabedanya Tuhan yang di langit 7 dengan yang di urat leher mu..udah pada tau blom jawabannya.. kalo belom banyakin suluk sampe dapet jawabannya.. baru deh liat siapa yang disebut mursyid.

    silahkan aja kalo berani ngaku mursyid.. selama jiwanya mampu menghalau ribuan jembalang umat naqs yang masih hidup, kalo ngga kuat kuat.. paling bisa keitung jari dia akan wafat.

    mending fokus sama 3 tiang ajaran naqsabandi..dizkr khatm,ismu, nafi isbath.. smua orang bisa ngaku mursyid, tapi belom tentu dia kuat nahan jembalang umat.

    1. Begitulah memang keberadaan mursyid. Secra dhahiriah dspst memperbaiki kwalitas hidup, secara rohani dapat menyempurnakan kehambaan kepada tuhan, benar-benar diantar menjadi hamba Allah bukan hamba syetan, atau dalam bahasa lainnya, menghalau ribuan jembalang, dean mengantarkan rohaniah sang murid langsung keharibaan yang kholiq.
      Semua orang bisa mengakau MURSYID adalah 1000% benar. Tapi bagi orang yang tharekatkan benar, tidak akan tertipu dengan pengakuan seseorang. Karena ada alat ujinya, yaitu Maraqobah. Bagaimana maraqabah anda ???? sudahkah hidup maraqabahnya ????, atau hanya dipahami sebagai kaji atau pengetahuan belaka ??? ITULAH PUNCAK KERAHASIAAN DIATARA YANG SIRRI.
      JIka kita telah bisa ber-Maraqabah, tiada kepalsuan, tiada tipu daya, tiapa pengakuan, SEMUANYA NYATA. ABSOLUT.

  17. Anak anak Ayah pada ribut aja tentang mursyid…coba dengar baik baik petuah ayah.. ketika ada yang bertanya seperti apa wajah rosullullah…Rosul menjawab wajahku seperti apa yang ada di dalam telinga anakku.. semua sahabat melihat kedalam telinga anak rosul, kecuali Saidi Syech Abubakar ra … coba tebak seperti apa wajah rosul didalam telinga… Hitam ngga kliatan apa apa.. jadi ngga usah bicara sosok… kenali diri anda… siapapun yang mengajarkan tarekat.. hormati dia sebagai guru yang mengantarkan kepada suatu pengetahuan, untuk masalah channeling ayah..perlu pengetahuan dzkr nafi isbath yang terus menerus.. dari situ anda bakal tahu siapa yang disebut Mursyid sejati…dan anda bisa menjawab siapa Tuhan di langit 7 dan siapa Tuhan yang lebih dekat dari urat leher anda… apakah keduanya berbeda?

    siapapun gurunya hormati dia sebagai pembawa pengetahuan tarekat, kalau dia mengaku ngaku mursyid sebagai chanelling biarkan saja, asal dia berani terima konsekwensinya, murid hanya fokus atas ajarannya, bukan malah pecah surau arco, sawangan, batam dll

    kalau sudah tau wajah rosul yang ditelinga anaknya.. ane jamin surau Ayah tidak akan terpecah pecah.

    1. Harus tetap ada yang melanjutkan. Batam merupakan kelanjutan dari ARCO. Bukan sempalan, karena semua ajaran dan amaliahnya seutuhnya sesuai dengan apa-apa yang telah ditradisikan dalam Naqsyabandia yang berkesesuaian dengan al-Quan dan Sunnah.

  18. wiri lantoni | Balas

    ada nggak silsilah yang bernama kh m. zaman r

    1. Dalam silsilah kami, sudah jelas, bisa dilihat disini.

  19. wiri lantoni | Balas

    aku belum paham cara mengolah zikir mohon penjelasan

    1. Tidak ada cara mengolah zdikir, yang ada adalah di amalkan secara istiqomah. Begitu banyak yang kita temui, seperti, Istiqfar itu dzikir, bismillah itu juga dzikir, lailaha’illallah juga dzikir, alhamdulillah juga dzikir, membaca salawat juga dzikir, membaca asmaul husnah juga dzikir. Jenis-jenis dzikir itu sangat banyak. Untuk mengamalkan dzikir Naqsyabandi antum harus berniat untuk mengikuti segala dzikir-dzikir Naqsyabandi. wassalam.

  20. Tidak ada ketinggian di akhir cerita pada tarekat ini. cerita hanyalah sebuah cerita. Ketinggiannya terletak pada para pengamal tarekat itu sendiri.

  21. fatih al assadi | Balas

    Assslallamu alaikum wr wb
    Saya mau bertanya, bagaimana jika seseorang tidak memiliki guru,(guru mursyid) sampai dia meninggal,tanpa dia mengetahui diri dan TuhanNya,mohon penjelasanya

    1. Wa’alaikum Salam Fatih al Assadi.

      Perkara mengenal Tuhan, beberapa ulama’ sufiah berpendapat, bahwa masalah ini bukan hanya masalah furu’ dan khilafiyah, tetapi masalah Ke-Tauhitan. Ke-Tauhitan dalam Agama merupakan hal penting bahkan terpenting. Di awal Dakwah, Rasulullah Muhammad SAW, mengawali dengan penanaman Taauhid dan kemudian Muamalat, yang kemudian membentuk kompilasi hukum-hukum (syariat). Walau keduanya Tauhid dan Muamalat tidak dapat di pisahkan.
      Dalam ber-Tauhid kita tidak hanya memahami secara akal tentang Tuhan, akan tetapi juga secara spiritual. kita tidak hanya bert-Tuhan secara maknawi, meyakini keadaannya, mengimani kuasanya, kebesarannya dan mengetahui segala sifat-sifat-Nya secara akal dan pikiran. Akan tetapi Rohaniah kita juga harus mengenalnya dan mengetahuinya. Mengenal Tuhan tidak hanya jasmaniah stetapi secara Rohaniah.

      Awal luddin ma’rifatullah, Akhirudin ma’rihatullah. Awal beragama mengenal Tuhan, akhir beragama mengenal tuhan. Leterasi ini tidak hanya mengenal dalam kontek percaya dengan alat akal sebagai sarana menerangkannya dari sifat-sifat-Nya (al-Husna), dan kuasanya serta ciptaan-Nya, akan tetapi Rohaniah kita harus mampu juga merasakan-Nya.

      Dalam kontek rohaniah, maka pembahasan tentang Tuhan secara rohani menjadi sangat rumit dan tidak mudah ter-Ungkapkan. Inilah yang kemudian menjadi “ikhtilaf” dan pertentangan yang keras dikalangan Ulama’,karena susahnya menjelaskan Tuhan dalam kontek Rohani. Untuk memidiasi makna Pengetahuan tentang Tuhan bail secara rohani maupun akal maka, mucullah Ilmu Filsafat, yang didalam berisikan tentang hal-hal yang menyangkat perihal Ketuhanan, baik secara tafsiri, ijtihadi dan rasa. Oleh karena itu munculnya istilah-istilah yang kita kenal dengan “wahdatul wujud, wahdatul syuhud, ana al-Haq, tajassud, Amsal dan istilah lain dalm lingkup filsafat. Ini adalah perdebatan sejarah yang tidak pernah selesai dan tuntas. Kenapa karena pada dasarkan Masalah ke-Tuhanan memamng berada di wilayah Jasmani dan Rohani.

      Lantas bagaimana dengan Pertanyaan fatih al assadi berkenaan tentang perlunya memiliki Guru Mursyid.
      Jika kita akan masuk kedalam “pengenalan akan Tuhan dalam deminsi Rohani, maka jawabannya adalah: “Anda harus terbimbing oleh seorang Guru yang paham akan sebeluk_beluk tentang “kemakrifatan”. Jika anda berada di wilayah yang sama sekali tidak di pahaminya, maka wajib anda bertanya kepada orang yang telah memahami-Nya. Jika rohaniah anda ingin belajar tentang Tuhan, Maka anda harus belajar secara rohani juga, dan tentu kepada guru rohani juga. Karena pada dasarnya Rohani dan Jasmani adalah dua wilayah yang berlainan secara Deminsi.

      Lisan seorang guru dapat mengajarkan Ilmu dan pengetahuan termasuk tentang Tuhan kepada sang Murid. inilah yang dikenalnya dengan istilah (Transfer pengetahuan).
      Rohani seorang guru dapat mengajarkan pengetahuan tentang Tuhan kepada rohaniah sang Murid. Inilah yang dkenalnya dengan istilah (Transfer Spiritual).

      jasmani mengajarkan jasmani melalui otak.
      Roh mengajarkan Roh melalui Roh.
      Otak tidak bisa mengajarkan roh, karena deminsi beda. dan sebaliknya Roh tidak bisa mengajarkan otak.

      So, kesimpulannya Jika Rohaniah ingin mengenal Tuhan, maka datanglah pada Guru Rohani. Guru rohani adalah Mursyid namanya. tetapi jika ahany ingin mengenal Tuhan secara Filsafat dan Pengetahuan, cukuplah belajar kepada para ahli filsatat, ahli teologi, para uztad, para kyai dan para Ulama, Insyallah anda akan mengenal Tuhan dari sisi pengetahuan.

      Terakhir ada firman Tuhan dalam al-Quran, surat al-kahfi (18:17) : may yahdillaahu fa huwa muhtadi, wa may yudhlil fa lan tajida lahuu waliyyam mursyida. (Barang siapa yang di tunjuki Allah, maka dia mendapat petunjuk, Dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka engkau tiada mendapati waliyan Mursyida).
      Waliyan Mursida (penolong yang membimbing) menurut tafsir kementrian Agama RI,

      Semoga jawaban ini menjadi pencerahan bagi anda,

      Wassala.

      1. Assalamualaikum. perkenalkan..
        saya ingin bertanya masihkah Beliau beralamatkan di sini?
        :Yayasan Kiblatul Amin Dua, Komplek Perumahan Cendana – Batam Centre.
        semoga saya bisa bertemu.
        mohon dengan sangat ditanggapi, trimakasih.

      2. Waalaikum Salam.
        Beliau sekarang sudah di gantikan Putranya. Silakan datang kesana. Disana banyak petugas yang akan membantu memberikan orientasi tentang sufisme dan tarekat.

      3. masih tidak berubah.
        tempat itu adalah Alkah Naqsyabandi sekaligus sebagai Rumah Suluk atau tempat I’tikaf.

    2. Untuk pulang ketempat yang tidak dikenalinya, perlu pembimbing agar rohaniah ada yang nuntun supaya tiba ketempat tujuan,

  22. Assalamu’alaikum. perkenalkan..
    saya ingin bertanya apakah Beliau sang Mursyid masih beralamatkan disini?
    -Yayasan Kiblatul Amin Dua, Komplek Perumahan Cendana – Batam Centre.
    semoga bisa bertemu trimakasih

  23. Ada gak izajah dari mursyid sebelumnya utk yg berikutnya,, kalo gak Ada berarti putus silsilah.. 👈🔫

    1. Ijazah bersifat maknawi.
      Bisa berupa nubuwah-nubuwah yang kemudian melahirkan vibrasi yang sama atau dikenal dengan getaran maraqabah.
      Ijazah tertulis tidk pernah di kenal dalam tharekat.

      Ijazah juga bermakna wasiat atau amanat.
      Wasiat dan amanat bisa secara dhahiriah bisa juga secara uwaysi.
      Secara Uwaysi inisiasi ini hanya di alami oleh sang Mursyid dengan Mursyid sebelumnya.
      Jika wasiat tidak ditemui maka Uwaysi sebagai rujukan.
      semua ini ada ukuran-nya, bukan sangka, bukan dugaan dan juga bukan pengakuan.
      Dari maraqabah itulah standart baku yang tidak bisa terbantahkan.
      Jika maraqabah kosong, hanya sebatas kaji, maka getaran dan vibrasi kemursyidan tidak ada.

      semoga bisa di pahami.
      Ukurannya, adalah sang Murid bisa di tuntun ber wuquf dan dituntun dalam ber Maraqabah.

  24. Assalamualaikum wr. wb
    Saya pernah merantau kesumatra dan pernah berbaiat dngan TN, setelah sekian waktu saya kembali ke jawa dan karena faktor lingkungan saya tidak lagi istiqamah dalam beramal atau dzikir,bahkan sama sekali tak pernah mengamalkannya, seiring berjalannya waktu (hampir 10 tahun) hati ini terketuk untuk mengamalkan kembali amalan dzikir tsb, pertanyaan saya yg pertama, apakah saya harus dibaiat lagi atau tidak, yg kedua… Saya msh sering menghafirkan wajah ayahanda guru padahal tali silsilah sudah berganti.. Apakah itu boleh atau tidak… Wassalam, terima kasih

    1. Wa’alaikum salam.

      Tuan Nur Alim semoga anda termasuk orang orang yang di muliakan Allah SWT dan selalu dalam Hidayah-Nya.
      Para Ahli sufi terjadi ikhtilaf tentang ba’iat Ulang. Akan tetapi menurut Mursyid kami Saidi Syeakh Muhammad Sykur Dermoga Barita Raja, untuk kalangan murid dari satu jalur kesilsilahan, tidak perlu melakukan Bai’at ulang.
      Karena Nasab Amaliahnya (Nasab ke-Ilmuannya) atau kajinya berasal dari sumber yang sama. Silakan lihat Kesilsilahan pada Tharekat Naqsyabandia Khalidiyah ini.

      Namun tetap ada cara sufi yang harus tetap di perhatikan. Izin dari Allah SWT melalui Guru Mursyid tetaplah menjadi penting. Karena dalam Naqsyabandi hadab merupakan hal terpenting dalam beramal. Oleh karena itu, meminta izin kepada Allah SWT untuk mengamalakan amalan tharekat itu menjadi kunci peejalanan spritual Murid. Bagaimana caranya, ber-Maraqabah.

      Wassalam.

  25. Assalamualaikum wr. wb
    Saya pernah merantau kesumatra dan pernah berbaiat dngan TN, setelah sekian waktu saya kembali ke jawa dan karena faktor lingkungan saya tidak lagi istiqamah dalam beramal atau dzikir,bahkan sama sekali tak pernah mengamalkannya, seiring berjalannya waktu (hampir 10 tahun) hati ini terketuk untuk mengamalkan kembali amalan dzikir tsb, pertanyaan saya yg pertama, apakah saya harus dibaiat lagi atau tidak, yg kedua… Saya msh sering menghadirkan wajah ayahanda guru padahal tali silsilah sudah berganti.. Apakah itu boleh atau tidak… Wassalam, terima kasih

  26. Assalamualaikum wr. wb
    Saya pernah merantau kesumatra dan pernah berbaiat dngan TN, setelah sekian waktu saya kembali ke jawa dan karena faktor lingkungan saya tidak lagi istiqamah dalam beramal atau dzikir,bahkan sama sekali tak pernah mengamalkannya, seiring berjalannya waktu (hampir 10 tahun) hati ini terketuk untuk mengamalkan kembali amalan dzikir tsb, pertanyaan saya yg pertama, apakah saya harus dibaiat lagi atau tidak, yg kedua… Saya msh sering menghadirkan wajah ayahanda guru padahal tali silsilah sudah berganti.. Apakah itu boleh atau tidak… Wassalam, terima kasih.. Mohon petunjuknya

    1. Jika berkenan kita bisa melakukan silaturrahmi.

      Wassalam.

Tinggalkan Balasan ke Theosofi Batalkan balasan